Cara Ampuh Mengatasi dan Mencegah Ruam Popok pada Bayi
Ruam popok jadi salah satu masalah kulit yang sering bikin bayi rewel. Area yang tertutup popok seperti pantat, selangkangan, dan sekitar alat kelamin bisa memerah, lecet, bahkan terasa perih. Nah, kamu sebagai orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil, termasuk soal kenyamanan kulitnya.
Yuk, cari tahu penyebab, cara mengatasi, dan langkah mudah mencegah ruam popok biar si kecil tetap ceria!
Apa Itu Ruam Popok?
Ruam popok adalah iritasi kulit yang muncul di area tertutup popok. Biasanya warnanya merah, kadang disertai bintik kecil atau kulit mengelupas. Gejalanya bisa bikin bayi rewel karena terasa gatal atau perih, apalagi saat disentuh.
Penyebab Umum Ruam Popok
Beberapa penyebab umum ruam popok di antaranya:
- Popok terlalu lama dipakai dalam kondisi basah atau kotor.
- Gesekan antara kulit bayi dan bahan popok.
- Kelembapan berlebih yang bikin kulit nggak bisa "bernapas".
- Alergi atau iritasi dari bahan popok, pewangi pakaian, atau tisu basah.
- Pemakaian deterjen atau sabun yang tidak cocok untuk kulit bayi.
Cara Mencegah Ruam Popok
Agar kulit bayi tetap sehat dan nyaman, ini dia beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan di rumah:
1. Ganti Popok Secara Rutin
Jangan tunggu sampai popok penuh, bocor, atau si kecil mulai rewel. Segera ganti popok setiap kali bayi pipis atau buang air besar, bahkan kalau hanya sedikit. Kelembapan dan kotoran yang terlalu lama menempel bisa mengiritasi kulit bayi dan jadi penyebab utama ruam popok. Untuk bayi baru lahir, idealnya popok diganti setiap 2–3 jam sekali.
2. Bersihkan dengan Lembut
Setiap kali mengganti popok, bersihkan area yang tertutup popok dengan air hangat. Gunakan kapas, kain lembut, atau waslap bersih. Hindari tisu basah yang mengandung alkohol atau pewangi karena bisa memicu iritasi. Jika ingin praktis, pilih tisu basah khusus bayi yang berlabel “hypoallergenic” dan bebas alkohol. Selalu bersihkan dari arah depan ke belakang (terutama pada bayi perempuan) untuk mencegah infeksi.
3. Keringkan dengan Baik
Setelah dibersihkan, jangan langsung buru-buru memakaikan popok baru. Keringkan dulu area kulit dengan handuk halus, bisa juga diangin-anginkan selama beberapa menit. Kulit yang benar-benar kering membantu mencegah kelembapan berlebih yang bisa menimbulkan jamur atau bakteri penyebab ruam.
4. Gunakan Krim Anti Ruam
Selalu sediakan krim anti ruam atau nappy cream di meja ganti popok. Oleskan tipis setiap kali habis membersihkan area pantat bayi, terutama kalau kamu melihat mulai ada kemerahan. Krim ini akan membentuk lapisan pelindung antara kulit bayi dan popok, serta mengurangi risiko iritasi dari gesekan atau kelembapan. Pilih produk yang aman untuk bayi, misalnya yang mengandung zinc oxide.
5. Pilih Popok Berkualitas
Tidak semua popok cocok untuk semua bayi. Pilih popok yang berbahan lembut, berdaya serap tinggi, dan bebas pewangi atau bahan kimia keras. Kalau ruam masih muncul meski kamu sudah rajin mengganti popok, bisa jadi si kecil alergi terhadap bahan tertentu dari merek popok yang dipakai sekarang. Coba ganti merek popok dan lihat reaksi kulitnya.
6. Bebaskan Kulit dari Popok
Sesekali biarkan bayi tidak memakai popok, terutama saat sedang santai di rumah. Beri waktu 5–15 menit agar kulit bayi bisa “bernapas” dan tidak terus-terusan lembap. Tips ini juga bagus dilakukan setelah mandi pagi atau sore, sebelum tidur siang, atau saat kamu sedang mengganti pakaian bayi.
Tips Tambahan
- Hindari tisu basah beralkohol. Lebih baik pakai kapas basah dari air matang atau baby oil.
- Jangan pakai pewangi pakaian untuk mencuci popok kain.
- Pastikan popok kain benar-benar kering sebelum dipakai lagi.
Kapan Harus ke Dokter?
Kalau ruam nggak kunjung sembuh dalam 3-4 hari, atau malah tambah parah (misalnya muncul luka bernanah atau bengkak), sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Bisa jadi ada infeksi yang perlu penanganan medis.
Dengan perawatan yang tepat, ruam popok bisa dicegah dan diatasi dengan mudah. Yuk, jaga kenyamanan si kecil setiap hari!
Post a Comment